Baca 10 detik
- YBLL dan Akademi Amati Indonesia meluncurkan sepuluh program 'Kebun Mama' berbasis perempuan di Ngada, NTT, Oktober 2025 silam.
- Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga dan mencegah stunting melalui pangan lokal sehat.
- Ratusan perempuan menjadi pelaku utama dalam mengembangkan sistem permakultur serta inovasi pengolahan pangan di sepuluh lokasi.
“Harapannya ketahanan pangan lokal membuat nilai perekonomian perempuan lebih berdaya lewat kebun perempuan dan diduplikasi ke banyak daerah,” tutup Veronica Tan.
Sekadar informasi, acara diramaikan pula oleh 10 perempuan dari komunitas di Kebun Mama Wogo, Perwakilan Pemerintah Daerah Ngada dan 50 masyarakat desa. Kegiatan itu kebun percontohan, 7 poster edukatif seputar ketahanan pangan dan permakultur, serta aksi komunitas dan pengolahan pangan lokal oleh perempuan Desa Wogo.(*)
