Pengamat: Peta Koalisi Cenderung Alasan Pragmatis

Achmad Sakirin Suara.Com
Minggu, 13 April 2014 | 11:34 WIB
Pengamat: Peta Koalisi Cenderung Alasan Pragmatis
Ilustrasi partai politik (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prediksi peta koalisi pencalonan presiden dan wakil presiden akan berdasarkan alasan pragmatisme politik.

Hal itu dikatakan pengamat politik dari FISIP Universitas Lampung, Dr Syarief Makhya MP di Bandarlampung, Minggu (13/4/2014).

Syarief juga menyatakan koalisi juga nantinya cenderung lebih rasional mempertimbangkan potensi dukungan riil.

"Saya prediksi peta koalisi untuk pencalonan presiden dan wakil presiden akan berdasarkan alasan pragmatisme politik," katanya.

Menurut Syarief, dalam hal koalisi calon presiden itu hanya PDI Perjuangan yang kemungkinan bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa harus koalisi.

"Itu pun jika hasil konversi kemenangan sekitar 19 persen secara nasional seperti diprediksi atas hasil hitung cepat dapat mencapai minimal 116 kursi di DPR. Jika konversi suara itu tidak mencapai angka minimal kursi di DPR tersebut, maka PDI Perjuangan tetap harus berkoalisi dengan partai lain," ujarnya.

Dia memprediksi kemungkinan akan ada tiga capres yang berkoalisi, yaitu PDI Perjuangan yang akan mencalonkan Joko Widodo (Jokowi), Partai Gerindra dengan capres Prabowo Subianto, dan satu lagi capres yang diusung Partai Golkar yaitu Aburizal Bakrie (Ical).

"Jadi, pertarungan capres nanti cenderung di antara partai nasionalis. Sementara partai-partai Islam, seperti PPP, PKB, PAN, dan PKS hanya menjadi peserta koalisi dengan target bargaining di posisi cawapres atau posisi menteri dalam kabinet," katanya lagi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI