Suara.com - Partai Demokrat tetap mempunyai peluang untuk mengusung calon Presiden sendiri dalam Pemilu Presiden nanti. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti mengatakan, suara yang didapat Demokrat dalam pemilu legislatif lalu tidak terlalu buruk yaitu 9-10 persen.
Menurut dia, Demokrat harus bisa membujuk dua hingga tiga parpol lain untuk membentuk koalisi baru. Namun, syarat yang paling penting adalah Demokrat harus mempunyai calon Presiden atau calon Wakil Presiden yang sekaliber dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum dan juga Presiden Indonesia.
“Kalau tidak sekaliber SBY, minimal satu tingkat di bawah SBY. Jangan 10 tingkat di bawah SBY. Kalau Demokrat bisa menemukan calon dengan kategori seperti itu, saya kira Demokrat masih punya peluang dalam pilpres nanti. Permasalahannya kan, apa Demokrat punya calon dengan kemampuan satu tingkat di bawah SBY,” kata Ikrar di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Kata Ikrar, Demokrat hanya perlu tambahan sekitar 15 persen suara lagi. Menurut dia, Demokrat bisa menggandeng PKB atau PPP. PKB belum memutuskan akan bergabung dengan PDI Perjuangan. Begitu juga dengan PPP yang sudah batal berkoalisi dengan Gerindra.
Partai Demokrat akan melakukan opsi alternatif dalam menghadapi pemilu presiden 2014 yakni membangun poros koalisi baru dengan mencari mitra koalisi pada partai menengah.
"Dari hasil komunikasi politik dengan semua potensi kekuatan politik yang ada, Partai Demokrat akan melakukan dua opsi strategis," kata Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati.
Menurut Andi Nurpati, wacana yang berkembang sebelumnya Partai Demokrat akan bergabung dengan salah satu poros koalisi dari tiga partai politik pengusung calon presiden yang meraih suara di atas 10 persen.
Ketiga partai politik tersebut adalah PDI Perjuangan yang mengusung calon presiden Joko Widodo, Partai Golkar yang mengusung calon presiden Aburizal Bakrie, dan Partai Gerindra yang mengusung calon presiden Prabowo Subianto.
Namun, kata dia, Partai Demokrat yang menyelenggarakan konvensi calon presiden secara terbuka sejak September 2013, perlu mengupayakan secara optimal calon presiden peserta konvensi.
Karena itu, kata dia, dari hasil komunikasi politik dengan semua potensi kekuatan politik yang ada, Partai Demokrat kemungkinan akan membangun poros koalisi alrternatif dengan mengajak bergabung tiga atau dua partai menengah sehingga bisa mengusung calon presiden sendiri.