Setelah Poros Indonesia Raya, Muncul Lagi Ide Poros Keumatan

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 25 April 2014 | 06:39 WIB
Setelah Poros Indonesia Raya, Muncul Lagi Ide Poros Keumatan
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP Romahurmuziy di Rapimnas PPP (suara.com/Adrian Mahakam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada awal Mei 2014.

Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani kepada suara.com, Jumat (25/4/2014), menyebutkan agenda yang akan dibahas dalam Rapimnas nanti, antara lain mengenai koalisi serta pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan didukung di Pemilu Presiden.

“Kami, kan ada keputusan Mukernas di Bandung. Apakah akan endorse nama-nama itu untuk diusung atau mungkin ada perkembangan lain,” kata Ahmad Yani.

Mukernas yang dimaksud Yani adalah Mukernas II di Bandung, 7-9 Februari 2014. Waktu itu PPP memunculkan tujuh nama untuk bakal calon presiden. Ketujuh nama tersebut adalah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie, dan politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa.

Perkembangan lain yang dimaksud Ahmad Yani adalah adanya kemungkinan merealisasikan gagasan untuk membangun Poros Keumatan. Poros Keumatan terdiri dari partai-partai berbasis massa Islam dan terbuka juga untuk partai nasionalis.

“Jadi, kan kalau melihat realitas sekarang ada tiga capres ARB, Prabowo, dan Jokowi. Kalau kita (Poros Keumatan) bersatu, maka kita bisa mencapai lebih dari 30 persen suara. Maka kalau itu terbentuk, akan ada dua pasangan calon presiden. Nanti Gerindra mau tak mau berkoalisi,” kata Ahmad Yani.

Ahmad Yani mengungkapkan gagasan untuk membangun Poros Keumatan muncul karena adanya dorongan yang menginginkannya.

Tetap Ahmad Yani belum berbicara lebih dalam tentang Poros Keumatan. Ia mengatakan hal itu nanti bisa menjadi pembahasan di Rapimnas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI