Infografis
Suara.com - Kabar bahwa komunikasi mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kurang baik sudah terdengar sejak lama. Megawati merasa jengkel ketika SBY maju mencalonkan diri di Pemilu Presiden tahun 2004 tanpa restunya.
Dalam Youtube berjudul Isu Terkini dan Respon Presiden SBY yang ditayangkan Jumat (25/4/2014), Presiden SBY menjawab keinginan sejumlah kalangan agar ia berkomunikasi lagi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Presiden SBY mengatakan bahwa ia selalu ingin berkomunikasi dengan siapapun dengan syarat komunikasi tersebut berlangsung dengan baik dan dari niat yang baik pula. Selain itu, komunikasi tersebut dalam kerangka untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Terlebih ketika kita sedang memikirkan siapa pemimpin bangsa yang akan datang, maka komunikasi seperti itu diperlukan,” demikian dikatakan Kepala Negara.
Lebih jauh, Presiden mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir, ia menjalin komunikasi dengan banyak pihak, seperti pimpinan partai politik maupun tokoh nasional lainnya.
Dikemukakan, para tokoh datang untuk mendengarkan pikiran dan pandangan Presiden SBY dan sebaliknya, mereka juga menyampaikan pikiran, pandangan, dan harapan.
“Oleh karena itulah kalau memang Tuhan menakdirkan saya bisa berkomunikasi dengan baik dengan Ibu Mega, sebagaimana saya berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang lain, itu bisa jadi jalan bagaimana bangsa dan negara ini bisa dimajukan bersama-sama,” katanya.
Komunikasi yang baik, Presiden menambahkan, tidak harus bersatu dalam satu tubuh, tapi paling tidak semua pihak menyadari bahwa diperlukan kebersamaan dan kemitraan yang baik, di antara elemen bangsa, pimpinan bangsa, untuk rakyat serta masa depan bangsa.
