KPU Dianggap Tak Konsisten Jalankan Aturan Main

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 10 Mei 2014 | 14:45 WIB
KPU Dianggap Tak Konsisten Jalankan Aturan Main
Rapat Pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Jerry Sumampouw menilai lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak konsisten menjalankan mekanisme rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu Legislatif yang sudah ditetapkan.

"Mereka itu membuat mekanisme sejak awal yang di bagian akhir tidak konsisten karena terlalu banyak kompromi, mungkin juga bukan asal-asalan. Tapi, maksud saya ada hal-hal yang di awal-awal itu menjadi penting, di bagian akhir sudah nggak dianggap penting lagi, karena mengejar waktu. Itu yang saya bilang, mekanismenya nggak konsisten," kata mantan Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) itu, Sabtu (10/5/2014).

Setelah rapat pleno secara terbuka rekapitulasi perolehan suara nasional selama 14 hari, sejak 26 April, KPU menetapkan hasil Pileg pada Jumat (9/5/2014) pukul 23.30 WIB atau 30 menit menjelang tenggat.

Rekapitulasi suara memang sudah diselesaikan KPU dengan tidak meleset dari waktu yang ditetapkan. Tapi, banyak kalangan yang tidak puas dan menganggap anggota KPU bekerja asal mencapai target.

Terutama dari kalangan partai, sebagian partai menyatakan tidak puas dengan hasil penghitungan suara KPU. Misalnya Partai Gerindra, PKS, dan PPP. Mereka menyiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena merasa kehilangan banyak suara di berbagai daerah pemilihan.

Berikut hasil perolehan suara resmi yang dikeluarkan lembaga KPU berdasarkan rekapitulasi perolehan suara hasil Pemilu Legislatif:

- Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
- Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
- Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
- Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
- Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
- Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
- Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
- Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
- Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
- Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)
- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI