Suara.com - Siapa calon presiden di Pemilu Presiden 2014 terkuat yang akan berhadapan dengan calon presiden Joko Widodo (Jokowi)? Tokoh itu bernama Prabowo Subianto.
Prabowo merupakan calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sepak terjang putra pakar ekonomi Indonesia Prof. Soemitro Djojohadikusumo itu selama ini diakui hebat oleh lawan-lawan politiknya.
Prabowo yang memiliki latar belakang militer, pengusaha, dan politik disebut-sebut punya kemampuan yang sangat baik dalam meyakinkan masyarakat. Itu dibuktikan dengan perolehan suara Partai Gerindra melejit jauh di Pemilu Legislatif 9 April 2014. Partai Gerindra masuk posisi ketiga dengan dukungan sebanyak 14.760.371 atau 11,81 persen.
Raihan suara partai yang dipimpin Prabowo selisih tipis dibandingkan partai kawakan, Partai Golkar, yang mendapatkan 18.432.312 (14,75 persen).
Bukti lain kelihaian mantan suami Titiek Soeharto (anak mendiang Presiden Soeharto) di dunia politik ialah kemampuannya dalam melobi elite-elite partai lain agar mau bergabung dan mendukungnya. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah partai yang sebagian besar elitenya menolak untuk mendukung Prabowo, tapi kemudian oleh Prabowo dapat dibalik dan mendukungnya secara penuh.
Bahkan, partai berlambang kabah merupakan yang pertama deklarasi mendukung mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menjadi calon presiden di Pemilu Presiden 2014.
Setelah PPP resmi mendukung penuh pengusaha yang memiliki 27 perusahaan itu untuk memenangkan bursa Pemilu Presiden, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera, dan PBB, ikut merapat ke Gerindra. Bahkan, Partai Golkar yang meraih suara terbanyak kedua di Pemilu Legislatif 2014 turut bergabung.
Baik PAN, PKS, PBB, dan Golkar, merupakan empat partai yang memiliki lebih banyak pengalaman dari segi keikutsertaan dalam pemilu bila dibandingkan Partai Gerindra. Tetapi berkat sentuhan Prabowo, semua ketua umum partai-partai itu bersedia untuk bekerjasama membangun poros partai.
Di Pemilu Presiden yang akan berlangsung pada 9 Juli 2014 mendatang, Prabowo memilih Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN yang juga mantan Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua, sebagai calon wakil presiden.
Sebagian pengamat politik memprediksi duet dua jawara itu bakal menjadi kuda hitam di bursa Pemilu Presiden.