Prabowo menawarkan "Enam Program Aksi Transformasi Bangsa" dalam setiap kampanyenya.
Bila kelak terpilih menjadi Presiden RI, pertama: Prabowo ingin membangun ekonomi Indonesia yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur.
Kedua, Prabowo ingin melaksanakan ekonomi kerakyatan. Ketiga, membangun kedaulatan pangan dan energi serta sumber daya air. Keempat, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya.
Kelima, membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup. Dan yang keenam Prabowo ingin membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas, dan efektif.
Sejumlah lembaga survei mencatat, tingkat elektabilitas mantan menantu mendiang Presiden Soeharto itu memang tinggi dan mampu bersaing dengan elektabilitas yang dimiliki calon presiden Jokowi dari PDI Perjuangan, tetapi sejumlah kalangan memprediksi Prabowo akan terganjal isu HAM yang selama ini selalu diarahkan padanya.
Kendati demikian, sebagian kalangan pengamat lagi menilai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan pendukungnya akan mampu mengatasi isu yang sangat sensitif tersebut.
Awal karier politik Prabowo
Prabowo Subianto merupakan pengusaha sukses dan brilian. Perusahaannya ada di dalam negeri dan luar negeri. Bidang yang digeluti perusahaannya ada banyak bidang, mulai dari perkebunan, pertambangan, kelapa sawit, sampai batu bara.
Sukses di dunia bisnis kemudian membawa mantan prajurit ini tertarik untuk menerjuni bidang politik. Pertama-tama, Prabowo maju menjadi calon presiden melalui konvensi calon presiden yang diselenggarakan Partai Golkar menjelang Pemilu tahun 2004.
Pada pemilu berikutnya, Pemilu 2019, Prabowo kembali maju ke laga Pemilu Presiden. Kali ini, ia maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan putri mendiang Presiden RI Soekarno, Megawati Soekarnoputri, dari PDI Perjuangan.