Gabung Tim Jokowi-JK, Anies Baswedan: Ikut Mendorong Orang Baik

Jum'at, 23 Mei 2014 | 11:24 WIB
Gabung Tim Jokowi-JK, Anies Baswedan: Ikut Mendorong Orang Baik
Anies Baswedan. (Antara/Fahrul Jayadiputra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tokoh mantan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD), Anies Baswedan, telah menyatakan turut bergabung dengan tim bakal capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Salah satu alasan yang diungkapkan Anies adalah bahwa ini ikhtiarnya untuk "ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan".

"Saya menerima undangan dari Tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk Pilpres mendatang. Baik Pak Jokowi dan Pak JK masing-masing menghubungi saya untuk kepentingan tersebut. Saya mengiyakan undangan tersebut," ungkap Anies, dalam keterangan pers tim relawan Turun Tangan yang dibentuknya, di Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Sebagaimana dikutip Antara, Anies mengaku, keikutsertaannya dengan pasangan bakal capres-cawapres yang didukung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu, merupakan ikhtiar untuk mendukung pasangan yang dia nilai tepat untuk memimpin pemerintahan.

"Saya mengiyakan undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar turun tangan ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan," ungkapnya.

Lebih jauh, Anies juga beralasan, dukungannya ke Jokowi-JK adalah karena pertimbangan negara ini membutuhkan suasana baru, yang dimulai oleh tokoh baru yang dapat mengubah peta perpolitikan Tanah Air. Tokoh kebaruan itu, menurut Anies lagi, ada pada sosok Jokowi, yang menurutnya akan padu jika dipasangkan dengan tokoh senior dan berpengalaman seperti Jusuf Kalla.

"Pak Jokowi adalah baru, dan walau berpasangan dengan tokoh senior, adalah kombinasi pasangan yang lebih berpotensi menghadirkan kebaruan dan terobosan," jelasnya.

Anies menambahkan, pilihannya itu juga dilandasi pertimbangan bahwa karakter pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah yang memiliki komitmen penegakan hukum seadil-adilnya.

"Kita butuh pemimpin yang baru, yang 'track record' (rekam jejak)-nya baik, dan memiliki visi dalam penegakan hukum ke depan, karena elemen tersebut yang paling utama saat ini," paparnya.

Sementara, soal status dirinya sebagai mantan peserta Konvensi Capres PD, Anies menggarisbawahi bahwa dia tidak pernah menjadi kader partai tersebut. Dengan begitu, pilihannya untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres di Pilpres adalah bersifat bebas dan tidak dapat dipermasalahkan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI