Katapedia: Pasukan Siber Jokowi-JK Paling Banyak

Ruben Setiawan
Katapedia: Pasukan Siber Jokowi-JK Paling Banyak
Ilustrasi spanduk pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. (Suara.com/Adrian Mahakam)

Strategi ini sudah dimulai sejak Pilgub DKI Jakarta 2012.

Suara.com - Kedua pasang capres dan cawapres yang akan bertarung dalam pemilihan umum presiden (pilpres) 9 Juli mendatang mengerahkan pasukan siber untuk mempengaruhi pilihan masyarakat melalui dunia maya. Hal itu diungkap direktur lembaga pemantau jejaring sosial Katapedia Indonesia Deddy Rahman.

"Kedua pasangan capres dan cawapres menggunakan pasukan siber. Yang paling banyak ada di kubu Joko Widodo - Jusuf Kalla," ujar Deddy di Jakarta, Jumat.

Menurut Deddy, strategi ini sudah mulai digunakan sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2012 lalu.

"Pasukan ini mulai dikenalkan pada Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu," tambah dia.

Baca Juga: Geger Ganjar vs Puan Tak Berujung, Megawati Diduga Bakal Tagih 'Utang Budi' ke Jokowi

Beberapa ciri-ciri akun berbayar atau pasukan siber adalah mengunggah foto profil perempuan cantik, remaja manis atau perempuan berjilbab. Kemudian pengikutnya di jejaring sosial kurang dari 100. Mereka dikepalai seorang "kapten". Tugas dari pasukan siber tersebut mencuitkan kembali (retweet) cuitan sang kapten.

"Dalam sehari bertugas melakukan cuitan mengenai pasangan calon sebanyak 50 cuitan." kata Deddy.

Ia juga menambahkan, jejaring sosial sangat penting, karena pilihan masyarakat di jejaring sosial mencerminkan pilihan di dunia nyata. Apalagi, masyarakat Indonesia juga terbesar di berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Path, dan Instagram.

"Dari hasil penelitian kami mendekati 95 persen. Siapa pun yang menang di jejaring sosial maka akan menang pada pemilihan," tutup dia. (Antara)

Baca Juga: Cak Nun Beberkan Kekalahan di Pilpres 2014 karena Dimanipulasi, Prabowo Subianto: Nyanyi..Nyanyi Kita Nyanyi