Suara.com - Kepolisian Resor Kota Surakarta melakukan pendekatan kepada kelompok yang memasang gambar bendera organisasi 'Islamic State of Iraq and Syria' (ISIS) di kawasan Jalan Veteran Tipes Solo, Jawa Tengah.
Pendekatan itu dilakukan karena menyebabkan keresahan di masyarakat.
Kasat Intelejen dan Keamanan Polresta Surakarta, Kompol Fahrudin, di Solo, Senin, mengatakan, pihaknya sudah mendapat sejumlah laporan dari masyarakat adanya gambar simbol organisasi ISIS.
"Adanya gambar yang menempel di tembok taman itu sudah menjadi keresahan masyarakat. Kita bukan sentimen terhadap agama, tetapi demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Fahrudin.
Menurut dia, pihaknya melakukan pendekatan secara persuasif untuk mengurangi keresahan masyarakat dengan menutup atau melepas gambar tersebut. Ada memang beberapa tokoh agama kelompok mereka di Solo tidak sependapat dengan gambar tersebut.
"Kami memantau di Kota Solo selama ini, belum ada kelompok yang masuk organisasi ISIS itu. Tokoh agama juga memberitahukan bahwa mereka belum paham betul tentang ISIS itu sehingga perlu diluruskan melalui instasi terkait seperti Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia atau tokoh Agama," katanya.
Menurut dia, hingga kini masih melakukan pendalaman terkait pemasangan gambar tersebut dan melakukan pendekatan meminta siapa yang memasang untuk melepas atau menghapus guna mengurangi keresahan masyarakat.
"Kami akan melakukan langkah dengan cara pendekatan dari hati ke hati untuk mengimbau mereka yang memasang spanduk atau gambar itu diminta segera melepaskan untuk mengurangi keresahan masyarakat. Kami lebih mementingkan keutuhan NKRI," katanya. (Antara)