Suara.com - Seorang perempuan dilaporkan meninggal dunia dan setidaknya empat orang lainnya terluka ketika pertempuran berlangsung lagi di Ukraina timur Sabtu (6/9/2014) malam sampai Minggu (7/9/2014).
Pertempuran tersebut membahayakan gencatan senjata yang telah tercapai dua hari sebelumnya antara Ukraina dan pasukan pemerintah serta separatis pro-Rusia.
Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh utusan Ukraina, pemimpin separatis, Rusia dan pengawas keamanan Eropa OSCE, merupakan bagian dari rencana perdamaian yang ditujukan untuk mengakhiri konflik lima bulan yang telah menewaskan hampir 3.000 orang dan mengakibatkan konfrontasi tajam antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin.
Serangan dilanjutkan dekat pelabuhan Mariupol di Laut Azov Sabtu malam, hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menyepakati dalam seruan telepon bahwa gencatan senjata terus dipegangnya.
Pertempuran juga pecah awal pada Minggu dini hari di pinggiran utara yang dikuasai pemberontak Donetsk, di kawasan pusat industri.
Satu wartawan Reuters melihat gumpalan asap hitam memenuhi langit dekat bandara, yang telah berada di tangan pasukan pemerintah.
"Dengarkan suara gencatan senjata," canda salah satu bersenjata pemberontak. "Ada pertempuran yang tepat yang terjadi di sana." (Reuters)