Rusia Mulai Melunak, Ingin Kesepakatan Perdamaian di Ukraina

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 02 September 2014 | 08:32 WIB
Rusia Mulai Melunak, Ingin Kesepakatan Perdamaian di Ukraina
Seorang separatis pro-Rusia berjalan di sepanjang stasiun kereta api di Ilovaysk, Ukraina. (Reuters/Maxim Shemetov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan, tentara Rusia tidak akan ikut campur dalam konflik yang terjadi di Ukraina. Selain itu, Rusia juga siap untuk berbicara dengan negara Barat agar bisa mewujudkan perdamaian dalam mengatasi krisis di Ukraina.

“Tidak aka nada intervensi milter. Kami ingin kesepakatan perdamaian eksklusif untuk mengatasi krisis dan tragedi ini,” kata Lavrov.

Sikap Rusia yang melunak ini berbeda dengan komentar Presiden Vladimir Putin beberapa hari lalu yang mengatakan, tentara Rusia memasuki wilayah Ukraina karena terus diserang.

Pernyataan Lavrov itu disampaikan di hadapan pelajar Moscow State Institute of International Relations. Sementara itu, perwakilan dari Rusia dan Ukraina tengah bertemu di Minsk, Belarusia untuk memulai gencatan senjata.

Lavrov mengatakan, pertemuan di Minsk harus menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Pertemuan itu dihadiri perwakilan dari Ukraina, kelompok separatis, Rusia dan juga Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Namun, tidak ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan itu.

Sementara itu, Ukraina sudah memerintahkan pasukannya untuk mundur dari bandara di Luhansk, yang merupakan kota terbesar kedua yang dikuasai kelompok pemberontak.

Rusia mengklaim, aksinya di Ukraina tidak bisa dikategorikan sebagai invasi militer. Uni Eropa sudah memberikan ultimatum kepada Rusia selama satu minggu untuk menghentikan intervensi di Ukraina atau akan menerima sanksi tambahan. (USAToday)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI