Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih kecewa dengan persiapan aparat Pemerintah Provinsi Jakarta dalam menghadapi ancaman banjir yang diprediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana terjadi pada Januari 2015.
Salah satu hal yang membuat Ahok sangat kecewa adalah kebijakan PT PLN (Persero) menghentikan pasokan listrik ke sejumlah tempat milik Pemprov Jakarta, di antaranya ke rumah pompa air. Penghentian aliran listrik disebabkan pemerintah menunggak pembayaran selama dua bulan, November dan Desember 2014.
"Sejauh ini masih mengecewakan (persiapan banjir) di lapangan, ada yang PLN cabut listriknya, solar juga ganti oli bisa palsu, filter bisa palsu, maka hancur mesin-mesin kita," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2014).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuduh sejumlah pihak turut "bermain" untuk memperkaya diri dalam proyek persiapan banjir.
"Jadi oknum kecil juga nyolong kecil, jadi (di rumah pompa) ga ada solar, harusnya pompa sekian jam, tapi ga ada sekian jam pengoperasiannya," kata Ahok.
Walau pesimistis dengan persiapan aparat pemerintah, Ahok tetap yakin Jakarta tak akan dilanda banjir besar yang melebihi satu hari.