Suara.com - Ketakutan anggota yang membelot semakin bertambah, Fraksi Golkar pendukung Aburizal Bakrie (Ical) di DPR mengharuskan anggotanya menandatangani kontrak bermaterai.
Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali Pimpinan Aburizal Bakrie (Ical), Ade Komarudin menyatakan, penandatangan kontrak itu memang sengaja dilakukan untuk mencegah aksi pembelotan ke Golkar Agung Laksono.
"Tidak benar ada yang ke sana. Masih 70 persen tergabung di saya dan menandatangani dengan materai. Saya ngga akan buka apa yang mereka teken (perjanjian), tapi yang jelas dia teken di atas materai," kata Ade Komarudin dalam konferensi persnya di Ruangan Fraksi Golkar, DPR, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Dia menambahkan, saat ini akan melakukan rotasi bagi anggota Fraksi yang menyebrang. Besok, sambungnya, akan didaftarkan nama-nama yang dirotasi tersebut.
Namun, Ade tidak memaparkan nama yang akan dirotasi itu meskipun sebelumnya menyebut ada 16 nama.
"Kami akan rotasi dalam rangka efektivitas kinerja Golkar," tegasnya.
Rebutan klaim atas Fraksi Golkar di DPR ini dilakukan oleh Agung Laksono cs menyusul pengesahan kepemimpinan Agung atas Golkar oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Sementara di lain pihak, perlawanan sengit dari Ical juga ditunjukkan dengan hendak merotasi 16 anggota Fraksi Golkar yang dituding membelot ke Agung Laksono.
Perseteruan keduanya merupakan buntut dari Pilpres 2014, dimana Ical mendukung pasangan Prabowo-Hatta, sementara Agung mendukung pasangan Jokowi-JK.