Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau warganya yang tidak memiliki keahlian tertentu untuk tidak mengadu nasib ke Jakarta.
“Kalau tidak punya keahlian jangan ke Jakarta. Nggak usah ke Jakarta, kalau nggak punya keterampilan,” kata Ganjar ketika melakukan inspeksi mendadak di Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (15/7/2015).
Menurut Ganjar, Jakarta sudah padat penduduk. Lapangan kerja sulit dicari karena harus bersaing dengan warga Jakarta sendiri. Di samping itu, jika tidak memiliki keahlian serta keterampilan dalam bidang tertentu akan membuat orang tersebut kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Jika sudah seperti itu, kata Ganjar, akan menambah angka pengangguran di Ibu Kota Jakarta. Padahal di Jakarta angka pengangguran sangat tinggi.
“Para pemudik yang memiliki saudara kalau tidak memiliki keahlian jangan diajak ke Jakarta. Kalau mau ikut nggak usah saja. Di Jakarta sudah banyak penduduknya, sudah padat,” katanya.
Di samping itu, Ganjar juga mengimbau agar pemudik yang pulang kampung halaman dengan menggunakan kendaraan umum dapat mentaati peraturan lalu lintas. Jika ingin beristirahat kendaraannya tersebut dapat diparkirkan di jalur yang telah disediakan petugas.
Pasalnya, saat melakukan sidak di jalan tol Pejagan-Brebes ada sejumlah pemudik yang beristirahat dengan memarkirkan kendaraan secara sembarangan. Padahal arus lalu lintas di jalan tersebut banyak dilintasi pemudik.
“Sehingga membuat kemacetan. Jadi kalau menggunakan kendaraan pribadi kami minta taatilah peraturan lalu lintas dengan sebaik-baiknya. Supaya perjalanan arus mudik Lebaran berlangsung aman dan nyaman,” kata Ganjar.
Dalam sidak tersebut Gubernur Jawa Tengah turut ditemani Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Yosca Herman Soedrajat, Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Nur Ali, dan sejumlah pejabat dari Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Solo.
Jumlah Pemudik Angkutan Umum Lebaran Diprediksi Menurun 20 Persen
Sementara itu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo memprediksi jumlah pemudik Lebaran yang menggunakan angkutan umum tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi lantaran masih ada sejumlah sekolah yang belum meliburkan siswanya.
Menurut Yosca penurunan pemudik tersebut terlihat dari jumlah bus angkutan umum Lebaran yang masuk ke Terminal Tirtonadi. Tahun lalu mendekati puncak arus mudik Lebaran bisa mencapai 3.500 armada bus, namun sampai H-2 Lebaran baru sekitar 2.000 armada bus.
“Biasanya H-2 Lebaran itu merupakan puncaknya arus mudik. Ternyata kita pantau H-2 masih terlihat biasa, belum ada tanda-tanda peningkatan baik jumlah penumpang maupun bus,” terang Yosca saat memantau arus mudik Lebaran di Terminal Tirtonadi Solo.
Yosca mengaku puncak arus mudik Lebaran ini akan bergesar pada H-1 Lebaran. Bahkan, diprediksi puncak arus mudik ini akan terjadi malam nanti.
“Sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum Lebaran tidak akan mengalami kenaikan. Justru kenaikan ini terjadi pada pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi,” tambah Yosca.