Walikota Bogor Sering Terlambat Tahu Jokowi Blusukan di Daerahnya

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2015 | 16:06 WIB
Walikota Bogor Sering Terlambat Tahu Jokowi Blusukan di Daerahnya
Blusukan, sudah menjadi ciri khas Jokowi sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta. (suara.com/Adrian Mahakam)

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Wali Kota Bogor Jawa Barat Bima Arya Sugiarto untuk membahas rencana tata kota itu di Istana Bogor, Selasa (11/8/2015).

"Kami bicara penataan Kota Bogor, Presiden konsen dengan soal pasar Bogor, kemacetan dan Terminal Baranangsiang," kata Wali Kota Bogor Bima Arya usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor. Ia menyebutkan hampir setiap Sabtu-Minggu Presiden Jokowi blusukan di Kota bogor. Kadang dirinya baru tahu 10 menit sebelumnya.

Hasil blusukan itu menurut Bima disampaikan Presiden kepada dirinya. Selain itu Jokowi juga ingin tahu bagaimana rencana Pemerintah Kota Bogor. Dalam kesempatan itu Bima memaparkan dan menjelaskan semua. Ia mencontohkan tentang penataan PKL di sekitar Istana Bogor. Ada rencana membangun pasar dan memasukkan mereka ke pasar itu.

"Beliau ingin membantu membangun pasarnya,"  katanya.

Sedangkan mengenai kemacetan, Bima menjelaskan hal itu terjadi karena frekuensi perjalanan kereta listrik makin meningkat sehingga perlintasan menjadi sumber kemacetan.

"Kereta sekarang lewat setiap tiga menit sekali jadi tiap tiga menit perlintasan ditutup. Ini menyebabkan kemacetan yang mengular kemana-mana. Jadi saya minta bantu untuk dibangunkan flyover," katanya.

Ia menyebutkan Presiden berkomitmen bantu pembangunan jalan layang itu terutama di Jalan Martadinata dan Kebon Pedes. Mengenai Terminal Baranangsiang, ia setuju bahwa wajah Kota Bogor ada di terminal itu karena begitu masuk Bogor akan melihat terminal itu.

"Sehingga mereka yang datang ke Bogor jangan dihadapkan pada persoalan. Presiden konsen membantu pembenahan terminal agar tidak menimbulkan persoalan," katanya.

Terkait penataan angkot Bima menyebutkan dirinya melaporkan rencana Pemkot Bogor mengkonversi angkot menuju TransPakuan.

"Presiden mendukung dan titip pesan agar berkomunikasi dengan baik dengan sopir angkot supaya mereka paham bagaimana rencana selanjutnya," katanya.

Ia menyebutkan ke ke depan angkot akan digeser menjadi pengumpan bagi TransPakuan.

"Ada tujuh koridor secara total, tapi tahun ini kita fokus ke tiga koridor dan kita akan dapat bantuan bus dari Pemprov Jabar 20 bus," katanya.

Mengenai bantuan pusat untuk pembangunan jalan layang di perlintasan kereta, Bima menyebutkan ada bantuan sekitar Rp50 miliar untuk tiap titiknya.

"Tapi harus kita siapkan dulu desainnya, setelah melihat itu nanti Presiden baru akan bantu," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI