Komisi I DPR Tanggapi Kasus Anggota TNI Ditembak Anggota Polri

Senin, 31 Agustus 2015 | 14:34 WIB
Komisi I DPR Tanggapi Kasus Anggota TNI Ditembak Anggota Polri
Anggota PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin (suara.com/Bowo Raharjo)

Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR T. B. Hasanuddin mengatakan untuk meningkatkan moral prajurit diperlukan kehadiran sosok pimpinan.

"Di tingkat bawah yang bawa sangkur dan senapan prajurit, tapi nggak boleh liar. Ada komandan peleton dan kompi kalau terjadi perkelahian yang dihukum peleton dan kompinya. Perwira sudah tidak tinggal bersama prajurit, jadi kepemimpinan mungkin tidak ada lagi, perwira tidur di luar prajurit di barak," kata Hasanuddin di DPR, Senin (30/8/2015).

Pernyataan Hasanuddin terkait dengan kasus anggota TNI AD Prada Yuliardi meninggal setelah ditembak anggota Polres Majene di Majene, Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015) sore.

Untuk menyelesaikan permasalahan, Hasanuddin mengatakan harus diketahui akar masalahnya, kemudian dipelajari, dari diambil kebijakan untuk mencegah kasus terulang lagi.

"Tidak boleh ada kasus yang merugikan rakyat lagi, senjata dibeli pakai uang rakyat untuk kepentingan negara bukan untuk bertempur sesama aparat," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto mengatakan kasus Yuliardi ditembak anggota Polres Majene terjadi karena ada kesalahpahaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI