Jumlah Nelayan Turun 800 Ribu dalam 10 Tahun, Mengapa?

Selasa, 22 September 2015 | 17:59 WIB
Jumlah Nelayan Turun 800 Ribu dalam 10 Tahun, Mengapa?
Nelayan [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Pertanian atau Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Irham mencatat jumlah nelayan di Indonesia terus mengalami penurunan yang sangat signifikan. Bahkan sampai berkurang ratusan ribu.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 10 tahun terakhir jumlah nelayan di Indonesia mengalami penurunan dari 1,6 juta nelayan menjadi 800 ribu nelayan.

"Coba dibayangkan dalam 10 tahun terakhir kita kehilangan nelayan 800 ribu. Terus, kalau di total rata-rata nelayan kita 60-90 persen memiliki kapal dengan ukuran di bawah 10 gross ton karena mereka melaut hanya sehari. Ini miris ya kita melihatnya seperti ini," kata Irham saat menghadiri seminar data statistik di Gedung BPS, Selasa (22/9/2015).

Menurunnya jumlah nelayan tersebut lantaran mata pencaharian nelayan di tengah masyarakat dinilai sudah tidak menarik lagi karena banyak nelayan yang beralig profesi.

"Kalau kami melihatnya, menurunnya ini karena faktor penghasilan yang tidak menentu, makanya mereka beralih profesi. Jepang juga sama dilanda hal yang sama. Tapi kalau Jepang menurun karena faktor wanita, mereka para wanita enggak mau menikah dengan nelayan," ungkapnya.

Minimnya teknologi juga menjadi salah satu faktor yang membuat para nelayan harus mengira-ngira lokasi mana yang aman dan lokasi yang memiliki banyak ikan.

"Nelayan Indonesia dikenal dengan kurangnya penggunaan teknologi untuk menangkap ikan," katanya.

Dia berharap peran pemerintah untuk segera dapat memperbaiki minimnya penggunaan teknologi agar nelayan bisa bertambah.

"Jadi kan kalau ada teknologi yang memadai, orang pasti mau menjadi nelayan. Karena nggak pakai kira-kira mencari lokasi untuk mendapatkan ikan. Jadi BBM juga hemat, karena nggak muter-muter dulu," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI