Libur Sekolah karena Kabut Asap di Pangkaraya Diperpanjang

Sabtu, 03 Oktober 2015 | 09:47 WIB
Libur Sekolah karena Kabut Asap di Pangkaraya Diperpanjang
Petugas Manggala Agni dan TNI memadamkan sisa api yang membakar perkebunan kelapa sawit di Sungai Aur, Muaro Jambi, Sabtu (12/9). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota Palangkaraya memperpanjang libur sekolah karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang merebak di sana. Ini dilakukan untuk keempat kalinya.

Sekolah yang diliburkan dari tingkat TK hingga SMA. Sebab kabut asap masih pekat dan dapat mengganggu kesehatan.

Informasi dari Dinas Pendidikan Kota libur para siswa diperpanjang dari 4-6 Oktober dan pada 7 Oktober 2015 kembali masuk sekolah seperti biasa, kata Guru SMP Katolik Palangka Raya Hertiani, Sabtu.

"Sekolah di liburkan ini sudah yang keempat kalinya sejak 10 September 2015. Kami berharap kabut asap ini segera teratasi. Kasihan para siswa sudah banyak tertinggal materi pelajaran karena kabut asap ini," ucapnya, Sabtu (3/10/2015).

Hertiani menyebut pemberian tugas saat libur sekolah sebenarnya kurang efektif mengejar ketertinggalan materi pelajaran. Sebab, ada sejumlah materi pelajaran yang belum diketahui dan harus mendapat penjelasan dari para guru.

"Para orangtua pun sebenarnya banyak yang komplen dengan panjangnya libur sekolah. Libur sekolah ini kan kebijakan Dinas Pendidikan. Tapi, memang kondisi kabut asap masih pekat dan sangat mengganggu kesehatan," kata dia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangkaraya sudah meliburkan sekolah sejak 10-16 September 2015, diperpanjang lagi 17-23 September 2015, dilanjutkan 25 September sampai 2 Oktober, dan kembali memperpanjang dari 3-6 Oktober.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya, Norma Hikmah mengatakan, perpanjangan masa libur tersebut telah dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan Wakil Wali Kota.

"Keputusan ini terpaksa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak buruk kabut asap terhadap peserta didik, khususnya di Palangka Raya. Jangan sampai peserta didik sakit karena kabut asap," demikian Norma. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI