Megawati Nilai Wartawan Muda Sekarang Tak Punya Ruh

Rabu, 23 Maret 2016 | 23:08 WIB
Megawati Nilai Wartawan Muda Sekarang Tak Punya Ruh
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam peluncuran buku 'Megawati Dalam Tulisan Wartawan dan Tertawa Bersama Rakyat' di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (23/3/2016). [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Perjuangan Megawati Soekarno Putri mengkritik wartawan pada era sekarang. Hal ini diungkapkan Mega saat berbincang dengan sebagian wartawan senior yang juga penulis buku berjudul 'Megawati Dalam Tulisan Wartawan dan Tertawa bersama rakyat'.
 
"Dulu  tidak ada jarak (wartawan dulu), karena yang saya rasakan, mereka rasakan (wartawan dulu). Kalau wartawan sekarang muda-muda, tetapi tidak punya ruh. Yang saya rasakan (wartawan ) tidak bisa in-touch kepada sebenarnya bagi bangsa dan negara," ujar Megawati dalam peluncuran buku Megawati Dalam Tulisan Wartawan dan Tertawa Bersama Rakyat di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
 
Mantan Presiden Indonesia ke lima itu pun merasa selalu menjadi bahan bullyan pewarta tulis di berbagai media.
 
"Nah, kenapa sih, mereka senang membully saya? Harusnya saya dapat Rekor MURI pembulian oleh pak Jaya Suprana," kata Mega yang disambut tertawa oleh hadirin.
 
Lebih lanjut Mega menilai, saat ini Indonesia mengalami anomali. Dirinya pun mengkritik kode etik jurnalistik saat ini semakin menurun, dengan ada pemberitaan di berbagai media.
 
"Mungkin negara saat ini sedang anomali. Budi pekerti, sopan santun, orang itu seperti tidak saling mengenal. Seperti ada tirai, tapi seperti kemarahan jadi sasaran, siapa yang jadi tujuan. Wartawan sekarang menulis seperti apa yang mereka inginkan. Indonesia dewasa ini mengalami anomali. Jadi kode etik jurnalistik makin menurun," ungkapnya.
 
Dalam peluncuran buku Megawati ini hadir sejumlah tokoh nasional, di antaranya mantan Wakil Presiden Boediono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menko PMK Puan Maharani, Kepala BIN Sutiyoso, mantan Kepala BIN Hendropriyono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnomo, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. 
 
Selain itu, sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan juga hadir dalam peluncuran tersebut.
 
Untuk diketahui, buku tersebut merupakan hasil tulisan 22 wartawan, yang memotret gambaran Megawati sebagai perempuan yang bersahaja, ibu rumah tangga, seorang istri, seorang nenek, politikus, ketua umum aartai politik, wakil presiden hingga presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI