BEA Sebut Ada Asap Sebelum Egyptair Jatuh

Minggu, 22 Mei 2016 | 05:02 WIB
BEA Sebut Ada Asap Sebelum Egyptair Jatuh
Pesawat EgyptAir di Bandara Internasional Luxor, Kairo, Mesir. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik kecelakaan maut Egyptair menyebutkan jika ada asap sebelum pesawat itu jatuh ke laut Mediterania, Kamis (26/5/2016) lalu. Itu dikatakan badan penyelidik kecelakaan udara Prancis (BEA), Sabtu (21/5/2016).

Juru bicara BEA mengatakan sinyal-sinyal itu tidak mengindikasikan penyebab timbulnya asap atau api di dalam pesawat. Jet, yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju Kairo, itu jatuh ke laut dengan membawa 66 orang.

Namun, sinyal tersebut memberikan petunjuk pertama tentang apa yang terjadi pada saat-saat sebelum pesawat jatuh.

Seorang sumber di kalangan penerbangan mengatakan adanya api di pesawat kemungkinan menjadi faktor yang memunculkan sinyal-sinyal peringatan sementara ledakan tiba-tiba keumungkinan tidak akan memunculkan sinyal peringatan. Para pejabat menekankan bahwa tidak ada skenario, termasuk ledakan, yang dikesampingkan.

Mesir mengatakan angkatan lautnya telah menemukan jasad manusia, serpihan pesawat serta barang-barang pribadi penumpang mengapung di lautan Mediterania, sekitar 290 kilometer di utara Alexandria.

Militer pada Sabtu mengeluarkan foto-foto di halaman Facebook resminya berupa benda-benda yang ditemukan, termasuk serpihan biru penanda EgyptAir, kain kursi dengan desain berwarna khas maskapai tersebut, serta sebuah jaket kuning.

Analisa soal serpihan dan penemuan kotak hitam kemungkinan menjadi kunci untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat.

Kecelakaan itu merupakan pukulan ketiga kalinya bagi industri perjalanan Mesir sejak Oktober. Negara itu sendiri masih diliputi kerusuhan politik, menyusul terjadinya pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak.

Pengeboman yang diduga dilakukan ISIS telah membuat jatuh sebuah pesawat Rusia setelah pesawat tersebut lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh pada akhir Oktober. Insiden itu menewaskan seluruh 224 orang yang berada di pesawat.

Setelah itu pada Maret, sebuah pesawat EgyptAir dibajak oleh seorang pria yang mengenakan sabuk bunuh diri palsu.

REKOMENDASI

TERKINI