Suara.com - Selama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, angka kemiskinan belum turun. Maret 2016 ini jumlah penduduk miskin di Jakarta naik. Ahok tak heran.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyatakan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota mengalami kenaikan 0,14 poin.
"Memang. Pasti menigkat. Karena begitu dolar Amerika Serikat naik, nggak ada inflasi, penghasilan pasti turun," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Walaupun berdasarkan data dari BPS anggka kemiskinan di DKI meningkat, Pemprov DKI dikatakan Ahok akan memberikan pelayanan yang baik ke warganya. Pelayanan itu salah satunya kata Ahok dengan cara memberikan subsidi pada transportasi umum.
"Karena faktor yang menyebabkan kemiskinan itu adalah (mahalnya) transportasi, perumahan, termasuk pendidikan dan kesehatan. Termasuk lokasi kerja dan tempat usaha," katanya.
Sebelumnya Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DKI Jakarta Sri Santo Budi Muliatinah mengatakan penduduk miskin di Jakarta meningjat 0,14 persen.
"Jumlah penduduk miskin pada bulan September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta, maka pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen. Artinya ada peningkatan sebesar 15.630 orang atau meningkat 0,14 poin," kata Sri kemarin.
Sri menerangkan, apabila dibandinkan Maret 2015 lalu yang jumlah penduduk miskinya sebesar 398.920 orang atau sekitar 3,93 persen, maka jumlah penduduk miskin Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 14.620 orang atau menurun 0,18 poin.
"Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadinya peningkatan angka garis kemiskinan pada bulan Maret 2016," kata Sri.