Tim 13 Komnas HAM Susuri Gunung dan Lorong Persembunyian Santoso

Selasa, 09 Agustus 2016 | 20:27 WIB
Tim 13 Komnas HAM Susuri Gunung dan Lorong Persembunyian Santoso
Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Hafid Abbas dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Evaluasi Pemberantasan Terorisme yang beranggotakan 13 orang berhasil menjalankan di Poso, Sulawesi Tengah. Tim ini mengevaluasi upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Densus 88 Polri.

"Kami baru saja menemukan beberapa realitas di lapangan. Telah melihat betul keadaan penanganan terorisme, terutama di Poso. Bisa mengunjungi ke gunung-gunung, di lorong-lorong yang diduga sebagai wilayah Santoso," kata Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Hafid Abbas dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).

"Mereka telah berhasil menjalankan mandat dan bisa mengamati situasi di lapangan, telah menemukan realitas-realitas di lapangan yang cukup komprehensif," Hafid menambahkan.

Hafid berharap penanganan kasus terorisme di masa mendatang tidak lagi dilakukan secara sepihak oleh aparat, melainkan melibatkan beberapa elemen, termasuk Komnas HAM.

"Mudah-mudahan tim ini bisa sinergi dengan Densus 88 dan BNPT. Tadi pagi bapak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) datang ke sini. Mudah-mudahan ini sinyal yang baik bahwa ke depan kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Tapi diperlukan kerjasama dan kebersamaan untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang cukup krusial dan rumit ini," tutur Hafid.

Lebih jauh, Hafid bersyukur dengan komitmen pemerintah lewat Luhut Panjaitan ketika masih menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan bahwa bilamana ada anggota Santoso yang mau menyerahkan diri secara sukarela, mereka akan diberikan keringanan hukuman.

"Alhamdulillah ada komitmen dari pemerintah untuk meminta secara baik, kelompok pengikut Santoso bisa turun ke lapangan. Oleh mantan menkopolhukam Bapak Luhut, menyampaikan bahwa mereka yang menyerahkan diri akan diberikan perhatian khusus dan mudah-mudahan bisa diberikan amnesti," ujar Hafid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI