Gara-gara Sapi Ahok Ditolak, Warga Medsos Ribut

Siswanto Suara.Com
Senin, 12 September 2016 | 15:17 WIB
Gara-gara Sapi Ahok Ditolak, Warga Medsos Ribut
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

Suara.com - Berita tentang penolakan pengurus Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, terhadap dua sapi yang disumbangkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung ramai di media sosial. Pro kontra pun bermunculan.

Suara netizen terbelah menjadi dua. Ada yang langsung mengaitkan sumbangan tersebut dengan SARA lewat meme-meme yang mereka disebarkan.

Komentar-komentar yang mendukung penolakan sapi sumbangan dari Ahok umumnya sangat frontal menyerang. Bahkan ada yang mengaitkannya dengan kepentingan politik jelang pilkada Jakarta 2017 segala macam.

Namun, tak sedikit pula komentar yang bernada membela Ahok dan mendukung niat memberikan sumbangan.

"Ahok itu tulus sumbang sapi buat warganya...dan pastinya ahok itu tdk mengharapkan pujian aplg Pahala!!" tulis salah satu netizen.

Netizen lainnya menilai sumbangan Ahok menunjukkan kebesaran hatinya.

"Walau Bukan Islam, Ahok akan Kurban 55 Ekor Sapi, 22 Rusun dapat jatah 1 kg per-Keluarga," tulis netizen.

Sebagian netizen balik mengkritik sikap pengurus masjid yang menolak sumbangan. Mereka khawatir penolakan ini justru membuat situasi menjadi gaduh.

Jalan tengahnya, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin hewan kurban, baik berupa sapi atau kambing, yang diberikan oleh warga non Islam, lebih baik dianggap sebagai hadiah. Ma'ruf mengatakan tidak apa-apa kalau sumbangan tersebut diterima.

"Kalau diberikan kan nggak masalah, tapi istilahnya bukan kurban, hadiah saja. Nggak masalah," ujar ‎Ma'ruf.

‎Dia menambahkan karena sifatnya hadiah, bisa diterima, bisa juga ditolak. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan penerima.

‎"Boleh saja (diterima) dan (ditolak) juga nggak apa-apa," ujar dia.

Penolakan terhadap sumbangan Ahok di Luar Batang, alasannya antara lain karena Ahok dianggap pemimpin yang kerap menyakiti dan menzalimi masyarakat miskin. Penolakan ini, katanya, sudah melewati musyawarah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI