Indonesia Pantau Rohingya Korban Kekerasan Militer Myanmar

Senin, 21 November 2016 | 12:59 WIB
Indonesia Pantau Rohingya Korban Kekerasan Militer Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) didampingi Wamenlu AM Fachir (kiri) dan Sekjen Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). (Antara/Sigid K)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada etnis Rohingya yang dikabarkan menjadi korban kekerasan oleh militer Myanmar. Namun Indonesia belum bisa bersikap atas situasi dan kondisi di Myanmar saat ini yang dikabarkan tengah terjadi kekerasan terhadap etnis muslim Rohingya di sana.

"Kita memang perlu untuk mengklarifikasi semua berita yang ada, makanya saya sampaikan kita tidak akan memberikan komentar sebelum klarifikasi. Karena kalau kita memberikan komentar, terus kemudian salah, kan akan sulit," kata Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Retno menuturkan, Pemerintah terus memantau situasi dan kondisi yang dialami warga Rohingya di sana.

"Yang jelas kami memantau dari dekat semua perkembangan yang ada di Rohing State. Dan kami juga menyampaikan concern terhadap situasi keamanan. Bahkan jatuh korban tentu kami sampaikan concern," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah‎ terus melakukan upaya-upaya diplomasi untuk keamanan masyarakat Rohingya dengan Myanmar. Namaun upaya diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia tidak disampaikan ke publik.

"Diplomasi kita itu kan bukan megaphone diplomacy, dalam artian kalau kita melakukan sesuatu, terus kemudian kita gembar gembor, tidak. Tetapi, dengan tidak menyiarkan hal-hal yang sudah lama kita lakukan, itu bukan berarti diplomasi kita tidak jalan. Diplomasi kita jalan secara konsisten untuk membangun Rohing State secara inklusif," tutur dia.

Saat ini santer beredar di media sosial dan media massa mengenai kondisi etnis Rohingya yang mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oleh militer Myanmar.

Menurut Arakan Rohingya Nasional Organization yang memperoleh informasi dari masyarakat setempat, serangan terhadap masyarakat Rohingya telah terjadi sejak‎ Oktober lalu sampai sekarang dan memakan korban tewas 150 korbaan jiwa. Serta ribuan warga Rohingya kehilangan tempat tinggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI