Panglima TNI Ditelepon Habib dan Ulama Protes Aksi 11 Februari

Jum'at, 10 Februari 2017 | 14:49 WIB
Panglima TNI Ditelepon Habib dan Ulama Protes Aksi 11 Februari
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan sejumlah ulama besar menentang rencana aksi organisasi keagamaan di bawah naungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada Sabtu (11/2/2017). Mereka protes karena nama ulama dibawa-bawa dalam kegiatan tersebut.

"Tentang rencana 112, saya mendapatkan telepon dari beberapa habaib, beberapa ulama dan ustadz yang protes. 'Bapak Panglima, katanya itu acara para ulama, saya protes bahwa saya tidak ikut, ada habaib, ada ulama ada ustad,'" kata Gatot dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).

Gatot telah bicara dengan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tentang rencana aksi 11 Februari atau tepat di hari terakhir pelaksanaan kampanye pilkada Jakarta. Haedar, kata Gatot, telah mengimbau umat untuk tidak ikut-ikutan aksi tersebut karena diyakini bermuatan politik.

"Dan saya sangat hormat kepada Ketua Umum PP Muhahamdiayah Haedar Nashir yang mengatakan bahwa umat Muhammadiyah benar-benar harus paham, tidak usah ikut-ikut, karena kegiatan-kegiatan tersebut berbau politik," kata dia.

Gatot juga telah mendapatkan pesan dari Rois PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. Ma'ruf, katanya, telah melarang nahdliyin ikut-ikutan aksi.

"Demikian juga yang saya hormati, Guru saya Rois Aam PBNU KH Ma'ruf Amin sekaligus Ketua MUI juga melarang umat NU untuk ikut dalam 112," kata dia.

Aksi 11 Februari semula direncanakan dengan long march ke Monumen Nasional. Tapi setelah ditentang banyak pihak, panitia memutuskan hanya akan menyelenggarakan kegiatan keagamaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Mereka komitmen untuk tak aksi di luar Istiqlal.

Gatot mengimbau masyarakat tidak usah ikut berkumpul di Istiqlal, kalaupun mau menyelenggarakan kegiatan keagaman, seperti dzikir, lebih baik di tempat ibadah di daerah masing-masing.

"Saya ingatkan dalam kegiatan membaca Quran, khatam quran, tausiah, zikir, kegiatan yang sangat mulia dan baik. Sebaiknya itu dilakukan di masjid masing-masing. Para umat jangan meninggalkan ulamanya, yang sudah membimbing anda-anda semuanya di tempat rumah masing, di masjid masing-masing. Berdzikirlah di situ, tausiahlah, baca Quran, khatam Quran di situ," kata dia.

"Saya yakin akan lebih konsentrasi akan lebih khusyuk dan doa-doanya lebih dikabulkan, sehingga semuanya tenang," Gatot menambahkan.

TNI, kata Gatot, sudah siap membantu Polri mengamankan proses pelaksanaan pilkada.

"Dalam pelaksanaan pilkada saat ini saya tegaskan sekali lagi, sudah saya perintahkan kepada seluruh komandan Kodim, Korem, Pangdam, mendukung penuh apa yang diperlukan Polri di mana pun berada. Apabila terjadi sesuatu, perlu penambahan, segera bantu, laporan belakangan," kata dia.

"Tujuannya agar bangsa menjadi bangsa yang tenang. Mari kita sama-sama wujudkan pesta demokrasi, benar pesta, bergembira untuk menyampaikan aspirasi masing-masing," Gatot menambahkan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI