Tawuran Maut Tewaskan Dua Pelajar di Jaksel, Lima Warga Diperiksa

Selasa, 07 Maret 2017 | 10:57 WIB
Tawuran Maut Tewaskan Dua Pelajar di Jaksel, Lima Warga Diperiksa
TKP tawuran antara warga Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, dan warga Gang Tuyul, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2017), [suara.com/Welly Hidayat]
Polisi sudah memeriksa lima warga untuk mengusut kasus kematian pelajar bernama Sutan Rafi Hakim Lubis (16) dan mahasiswa bernama Fikri Fadhlur Firmansyah (21) dalam tawuran warga Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, dengan warga Gang Tuyul, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2017).

"Sekitar lima orang sudah kami periksa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (7/3/2017).

Selain dua korban tewas, bentrokan dua kelompok warga juga mengakibatkan tujuh orang luka-luka kena tembakan senapan angin.

Sampai saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

"Tunggu saja perkembangan dari (penyidik)," katanya.


Keributan antara dua kelompok warga tersebut, kata warga Jalan Tambak bernama Joko (71), sudah terjadi sejak lama. Mereka sudah seperti musuh bebuyutan. Seingat Joko, tawuran sudah ada sejak tahun 1990-an.

"Ya, semenjak saya tinggal di sini tawuran dua warga sudah terjadi dari tahun 1997," kata Joko kepada Suara.com.

Dia bercerita dulu tawuran sudah menjadi pemandangan sehari-hari warga. Hampir setiap waktu, meletus bentrok fisik.

"Waduh kalau dulu mas lebih sadis mas. Sehari bisa lima kali terjadi tawuran itu," ujar Joko.

Tempat tinggal Joko tepat di pinggir jalan. Dia menjadi saksi setiap kali pecah perang antar warga di depan rumahnya.

Joko mengatakan setiap terjadi keributan warga seperti dirinya paling panik untuk menyelamatkan harta benda. Takut kalau-kalau dibakar. Rumah Joko sekaligus dijadikan agen gas elpiji, bayangkan kalau terjadi pembakaran.

"Mau bagaimana lagi mas, kalau mereka mulai tawuran saya pasti tutup toko saya mas. Kalau namanya takut ya takut. Tapi sudah biasa berulang kali terjadi mas, ya saya jaga barang - barang yang saya jual aja mas," ujar Joko. [Welly Hidayat]

Warga tidak tahu persis penyebab pecahnya tawuran. Pemuda-pemuda itu mudah sekali tersinggung oleh hal-hal sepele. Lalu, merembet kemana-mana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI