Pria yang juga berprofesi sebagai Konsultan Branding di Fastcomm ini mengungkapkan Muslimat NU memiliki banyak sekali konten positif seputar kegiatan dan layanan di bidang pendidikan, kesehatan, keterampilan, ekonomi, dan juga syiar agama yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Materi tersebut dapat diolah menjadi bentuk infografis, video, meme, atau konten kreatif lainnya sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui kiprah Muslimat, sekaligus juga memberikan edukasi dna informasi kepada publik untuk menjawab berbagai informasi HOAX.
"Jadi bagaimana kita menciptakan dampak positif di media sosial, itu yang terpenting. Dan saya yakin konten informasi Muslimat NU sudah pasti kredibel dan bukan HOAX. Tinggal bagaimana mengemasnya sesuai rumus PRABU KREATIF," tuturnya bersemangat.
Putra sulung pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) ini mengungkapkan rumus PRABU KREATIF adalah singkatan dari Praktis, Menghibur, Kredibel, Inspiratif. Dengan formula tersebut, Ipang yakin konten yang disusun Muslimat NU yang akan menjadi "juara" di media sosial.
"Kuncinya menyentuh emosi, relevan, keinginan untuk membagikan (share)," tambahnya.
Sementara itu Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan berbagai inovasi dan inisiatif telah dilakukan para ibu-ibu Muslimat NU di berbagai pelosok tanah air, namun belum diseminasi informasi mengenai hal ini masih belum maksimal.
"Saya ingin membangun pemahaman ibu-ibu (Muslimat, red) bahwa menyampaikan program kerja dan kegiatan di wilayah masing-masing lewat media sosial itu bukan riya atau pamer. Kalau ibu-ibu mengikuti rumus PRABU KREATIF tadi, maka saya yakin konten yang ibu sebarkan pasti bermanfaat bagi masyarakat," ujar Kofifah optimistis.