Brigitte dan Macron, Cinta Kuno di Pentas Politik 'Posmo' Prancis

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 08 Mei 2017 | 19:35 WIB
Brigitte dan Macron, Cinta Kuno di Pentas Politik 'Posmo' Prancis
Presiden terpilih Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan istrinya Brigitte (kanan). [Patrick KOVARIK / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petitih “di balik pria yang sukses, terdapat sosok perempuan yang berperan di baliknya” tampak menemukan pembenarannya dalam kisah Presiden terpilih Prancis Emmanuel Macron.

Sang istri, Brigitte Trogneux, disebut-sebut sebagai sosok sentral dalam kiprah Macron di pentas politik Prancis.

Bahkan, dalam pertarungan di ajang pemilihan presiden, Brigitte juga berperan sebagai lawan sebanding calon yang diusung Front National yang juga seorang perempuan, Marine Le Pen.

“Brigitte tampak selalu hadir dalam setiap agenda Emmanuel. Brigitte adalah wanita yang terlibat dalam kehidupan suaminya, begitu juga dalam politik,” kata Alexis Kohler, kepala staf Macron saat menjabat sebagai Menteri Ekonomi Presiden Francois Hollande, Selasa (2/5/2017) pekan lalu.

Peran Brigitte juga diakui oleh sang suami. Ketika memprediksi bakal memenangkan pertarungan pilpres, Macron menegaskan itu adalah kemenangan dirinya dan sang istri.

“Kalau saya terpilih, oh, maaf, maksud saya ketika ‘kami’ terpilih, Brigitte akan berada di pemerintahan dengan tempat dan perannya sendiri,” kata Macron, 8 Maret 2017.

Brigitte selama ini bukanlah siapa-siapa dalam percaturan politik Prancis. Ia mulai menjadi sorotan dan buah bibir saat sang suami—yang dianggap sebagai ‘penggembira’ dalam pilpres—justru mampu melaju ke putaran kedua menghadapi Le Pen.

Sejak Macron meraih suara terbanyak pada putaran pertama pilpres, 23 April lalu, media massa baru menyadari ketangguhan si mantan bankir dan lantas membuka semua tabir kehidupannya yang relatif tak diketahui publik. Salah satunya adalah, kisah cintanya dengan Brigitte yang ternyata mantan gurunya semasa sekolah.

Baca Juga: HTI: Kami Legal, Tak Pernah Langgar Hukum

Ikon Kesetiaan

Rakyat Prancis kekinian tak lagi mau terjebak dalam dikotomi haluan politik, “kiri” atau “kanan” seperti yang menjadi pemahaman umum politik di negeri tersebut.

Pasalnya, politikus dari kalangan kiri yang diharapkan pro-rakyat pun tak mampu menyajikan perubahan mendasar. Mereka lebih mementingkan sosok yang setia, sehingga tak mungkin mengkhianati kepercayaan rakyat.

Dua presiden Prancis dalam satu dekade terakhir memang bukan sosok yang bisa dianggap ideal dalam kesetiaan.

Bekas presiden Nicolas Sarkozy, kepincut super model Carla Bruni. Bahkan, Sarkozy berani menceraikan sang istri, Cécilia Attias, saat masih menjabat sebagai presiden, demi menikahi Bruni.

Sarkozy lengseng, dan penggantinya dari Partai Sosialis, Francois Hollande, diyakini mampu bersetia. Tapi apa lacur, tahun 2012, terkuak skandal asmara terlarang dengan aktris Julie Gayet. Ia juga menceraikan kekasihnya yang berprofesi sebagai jurnalis, Valerie Trierweiler.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI