Afi Nihaya Faradisa Lakukan Plagiarisme Alias Menjiplak?

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 31 Mei 2017 | 19:49 WIB
Afi Nihaya Faradisa Lakukan Plagiarisme Alias Menjiplak?
‎Asa Firda Inayah atau Afi Nihaya Faradisa [suara.com/Wita Ayodhyaputri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asa Firda Inayah atau lebih beken dengan nama akun Facebook miliknya, Afi Nihaya Faradisa, membuat kegemparan di Indonesia dalam waktu beberapa pekan terakhir.

Itu setelah tulisannya di wall Facebook miliknya berjudul “Warisan” viral, karena dianggap membela nilai-nilai toleransi antarumat beragama—yang pada momen ini—tergerus oleh aksi-aksi intoleran.

Berkat serial tulisannya di media sosial, Afi kekinian menjadi terkenal. Ia kerapkali diundang memberikan orasi kebudayaan, diskusi off air, dialog di stasiun televisi, dan diundang banyak para pembesar negara.

Namun, termutakhir, kehebohan warganet mengenai Afi justru karena ada dugaan dirinya melakukan plagiarisme alias menjiplak tulisan orang lain.

Tuduhan tersebut, persisnya dialamatkan untuk tulisan Afi yang berjudul ”Belas Kasih Dalam Agama Kita”, yang dipublikasikan memakai namanya di Facebook, Minggu (25/5/2017) akhir pekan lalu.

Tulisan yang dibubuhi tanda hak paten (copyright) Afi Nihaya Faradisa tersebut, dianggap tidak asli karya tangan gadis yang baru lulus SMA tersebut.

Pasalnya, terdapat banyak paragraf yang sama dengan tulisan berjudul ”Agama Kasih” karya Mita Handayani,  yang lebih dulu memublikasikan karyanya, yakni 30 Juni 2016.

Adalah Pringadi Abdi Surya, pegiat sastra sekaligus bloger, yang kali pertama secara serius mengangkat persoalan plagiarisme Afi ini.

Pembahasan persoalan tersebut, tertuang dalam tulisannya berjudul "Drama 'Dugaan' Plagiarisme Afi Nihaya Fardisa" yang dipublikasikan melalui blog Kompasiana, Rabu (31/5/2017).

Baca Juga: Ini Dia Syarat Pengajuan KPR

"Tulisan Afi mengenai belas kasih ini bisa dibilang sama persis dengan tulisan Mita Handayani yang diunggah ke Facebook pada 30 Juni 2016. Bahkan, status-status Afi yang lain, seperti soal warisan, ditengarai memiliki ruh yang sama dengan narasi sebuah video viral yang juga diterjemahkan oleh Mita," tulis Pringadi.

Merujuk tuduhan tersebut, Suara.com lantas meneliti kedua tulisan yang dianggap identik tersebut.

Mita memulai tulisannya berjudul ”Agama Kasih”, seperti ini:

“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Wanita itu segera melepas sepatunya (untuk digunakan menimba air). Ia pun diampuni karenanya.” (HR. Muslim).

Banyak yang meragukan Islam sebagai ideologi kelembutan, terutama ketika Indonesia dan dunia terus dikejutkan oleh serangkaian insiden berdarah yang mengatasnamakan agama ini. Namun, jika kita menelisik sedikit lebih dalam saja, kita akan menemukan bahwa salah satu doktrin sentral Islam ternyata memang berputar pada prinsip belas kasih.

Sementara Afi juga memulai tulisan ”Belas Kasih Dalam Agama Kita” persis dengan kalimat-kalimat serupa. Pembedanya hanyalah, paragraf kedua milik Mita dipecah menjadi dua, sehingga ada paragraf ketiga dimulai dengan kalimat ”namun, jika kita menelisik....”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI