Namun, karena Bajaj adalah seni atau ciri khas kota Jakarta, maka kami naik Bajaj bukan karena mau pergi ke suatu tempat, tapi kami naik Bajaj karena ingin merasakan nikmatnya naik kendaraan khas kota Jakarta tersebut.
Kami datang ke Jakarta untuk berwisata, bukan bebisnis, sehingga Jakarta sudah seharusnya memikirkan wisata, termasuk Bajaj sebagai sebuah daya tarik wisata selain Ancol, Monas, dll.
Perlu dipertimbagan kembali oleh pihak Hotel melarang Bajaj masuk lobi, karena perizinan Hotel ada di bawah Dinas Pariwisata, sehingga pihak hotel harus tahu mana yang berhubungan dengan wisata, mana yang sekedar bisnis semata.
Testimoni Jericho tersebut kekinian menjadi viral. Sampai Sabtu (1/7/2017), tulisan Jericho tersebut sudah lebih dari 8.000 kali disebar ulang.