Karena Qodiyat kebingungan, Jokowi meminta santri lain membantu dan lantas disebutkan nama suku Badui.
Tapi, Qodiyat menilai Badui bukanlah suku. ”Pak, kalau Badui bukan suku, ini, yang ada di sini, Badui semua,” tukasnya.
Jokowi ternyata tak paham dengan maksud si santri dan balik mempertanyakan maksud Qodiyat.
”Kalau bahasa Arab, Badui itu artinya orang desa. Santri di sini anak-anak desa, kecuali saya lho, anak kota, Kotarah (nama desa),” tutur Qodiyat yang lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Sembari tertawa, Jokowi lantas berkata kepada KH Sadid Jauhari, pengasuh pesantren tersebut. ”Pak kiai, santri ini perlu dibina. Punya talenta, bakat. Ya sudah, kamu ambil sana sepedanya,” perintah Jokowi kepada Qodiyat sembari tertawa.