Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Jakarta terkait Rancangan Peraturan Daerah tentang Perpasaran, Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya, dan Raperda tentang Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Pasar Jaya, di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi, dibuka pukul 15.55 WIB. Selain mulainya molor hampir sejam, di awal-awal rapat, dari 101 anggota dewan, yang hadir cuma 32 orang.
"Sebelum menyampaikan penjelasan terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi, terlebih dahulu, saya mengucapkan terimakasih atas pertanyaan, saran, dan komentar yang disampaikan segenap anggota dewan terhadap materi Raperda tentang Perpasaran, Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya, serta Raperda tentang Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Pasar Jaya," ujar Djarot.
"Tanggapan tersebut merupakan wujud tanggungjawab bersama dari Dewan sebagai Wakil Rakyat dan Eksekutif, untuk menghasilkan produk hukum (perda) yang representatif, sesuai aspirasi masyarakat DKI Jakarta," Djarot menambahkan.
Sampai rapat selesai, jumlah anggota dewan yang hadir hanya 54 orang. Padahal, rapat paripurna tersebut menentukan nasib perekonomian.
Usai rapat paripurna, Djarot tidak mau memberikan komentar mengenai acara tadi. Dia terlihat lelah setelah membacakan jawaban sebanyak 28 halaman.
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi, dibuka pukul 15.55 WIB. Selain mulainya molor hampir sejam, di awal-awal rapat, dari 101 anggota dewan, yang hadir cuma 32 orang.
"Sebelum menyampaikan penjelasan terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi, terlebih dahulu, saya mengucapkan terimakasih atas pertanyaan, saran, dan komentar yang disampaikan segenap anggota dewan terhadap materi Raperda tentang Perpasaran, Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya, serta Raperda tentang Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Pasar Jaya," ujar Djarot.
"Tanggapan tersebut merupakan wujud tanggungjawab bersama dari Dewan sebagai Wakil Rakyat dan Eksekutif, untuk menghasilkan produk hukum (perda) yang representatif, sesuai aspirasi masyarakat DKI Jakarta," Djarot menambahkan.
Sampai rapat selesai, jumlah anggota dewan yang hadir hanya 54 orang. Padahal, rapat paripurna tersebut menentukan nasib perekonomian.
Usai rapat paripurna, Djarot tidak mau memberikan komentar mengenai acara tadi. Dia terlihat lelah setelah membacakan jawaban sebanyak 28 halaman.
Sambil berjalan ke lift, tangannya memberi isyarat dengan memegang pipi.