Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak mengubah sedikitpun keterangan terkait permintaan Ketua DPR Setya Novanto kepadanya saat bertemu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat itu, Novanto meminta Ganjar tidak terlalu galak soal pembahasan proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik.
"Kemudian keterangan (tentang) Pak Setya Novanto ada yang diubah ndak? Nggak ada yang baru," kata Ganjar usai diperiksa menjadi saksi untuk tersangka Novanto di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).
Ganjar menyampaikan permintaan Ketua Umum Partai Golkar tersebut saat menjadi saksi dalam sidang kasus e-KTP dengan tersangka Irman dan Sugiharto.
Politikus PDI Perjuangan tersebut mengatakan pemeriksaannya pada hari ini masih sama seperti pemeriksaan sebelumnya. Sebelumnya dia pernah diperiksa sebagai saksi untuk Irman dan Sugiharto, lalu sebagai saksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.
"Pertanyaannya hampir sama dengan yang ditanyakan waktu saya (jadi saksi) untuk Andi Narogong," katanya.
Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, nama Ganjar disebut ikut menerima uang dari proyek e-KTP sebesar 520 ribu dollar AS. Ganjar membantahnya.
Namun, Ganjar mengakui beberapakali mendapatkan tawaran uang terkait proyek tersebut.
"Kemudian keterangan (tentang) Pak Setya Novanto ada yang diubah ndak? Nggak ada yang baru," kata Ganjar usai diperiksa menjadi saksi untuk tersangka Novanto di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).
Ganjar menyampaikan permintaan Ketua Umum Partai Golkar tersebut saat menjadi saksi dalam sidang kasus e-KTP dengan tersangka Irman dan Sugiharto.
Politikus PDI Perjuangan tersebut mengatakan pemeriksaannya pada hari ini masih sama seperti pemeriksaan sebelumnya. Sebelumnya dia pernah diperiksa sebagai saksi untuk Irman dan Sugiharto, lalu sebagai saksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.
"Pertanyaannya hampir sama dengan yang ditanyakan waktu saya (jadi saksi) untuk Andi Narogong," katanya.
Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, nama Ganjar disebut ikut menerima uang dari proyek e-KTP sebesar 520 ribu dollar AS. Ganjar membantahnya.
Namun, Ganjar mengakui beberapakali mendapatkan tawaran uang terkait proyek tersebut.