Setelah Prancis menjadi target serangan teror, hakim kemudian menolak anak diberi nama jihad.
Tahun 2013 di Prancis juga terjadi kasus ibu menamai anak laki-laki “Jihad.” Kemudian, ibu memakaikan sweater bertuliskan “Saya Adalah Bom” pada anak tersebut saat sekolah.
Kasus ini kemudian masuk pengadilan. Ibu dari anak pun dijebloskan ke penjara karena dianggap menggunakan anak untuk memuliakan terorisme. (Maidian Reviani)