Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyinggung soal berkembangnya teori konspirasi terkait program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, peran vaksin padahal sangat penting, terlebih bisa mengendalikan pandemi dan penyakit seperti cacar hingga Covid-19.
Hal itu disampaikan Budi lantaran kekinian Indonesia akan menggelar uji coba vaksin TBC yang dikembangkan oleh Bill Gates.
“Kenapa Covid sekarang bisa kita kendalikan? Vaksin. Lepas dengan segala macam teori konspirasi, bilang bahwa vaksin Covid itu masukin ada chipnya,” kata Budi dalam diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Ia mengatakan, adanya konspirasi justru hanya jadi penghalang masyarakat menjadi sehat. Apalagi sejarah sudah membuktikan jika pandemi bisa mereda bahkan hilang usai adanya vaksinasi secara serentak.
“Secara sains, semua pandemi kalau diketemukan vaksinnya, itu berhenti. Contohnya kita alami Covid,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia memberikan contoh lain dimana vaksinasi dilakukan ketika dulu untuk melawan penyakit cacar. Kekinian penyakit tersebut terbukti jarang ditemukan lagi pada anak-anak di Indonesia.
“Ada satu lagi dulu pandemi yang mengerikan, namanya cacar. Kalau saya dilihatin, bahunya masih ada goresannya. Cuma itu karena pandemi itu sudah hilang, adik-adik itu lengannya lebih mulus, karena tidak dicacar,” pungkasnya.
Uji Coba di Indonesia
Baca Juga: CEK FAKTA: Satpol PP Bakal Paksa Warga Ikut Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan adanya uji coba vaksin Tuberkulosis (TB) baru yang dikembangkan oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, di Indonesia adalah untuk mengetahui cocok atau tidaknya vaksin tersebut dengan genetik warga.
Budi awalnya menjelaskan, jika uji klinis sudah dilakukan sebelumnya beberapa tahap dari mulai fase 1 dan fase 2.
"Nah tahap 3 itu biasa dipake di beberapa negara seluruh dunia untuk mengetahui Ini cocok nggak dengan race-nya kita, dengan genetiknya kita. Karena bisa beda-beda tuh masing-masing negara beda respons tubuhnya orang yang dikasih," kata Budi dalam diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
"Nah Indonesia masuk kenapa? Supaya kita bisa tau cocok nggak dengan orang Indonesia," sambungnya.

Ia mengatakan, kalau nanti hasilnya tak cocok, maka vaksinnya masih bisa diperbaiki sehingga akhirnya bisa mengobati orang Indonesia yang menderia TBC.
Di sisi lain, ia menegaskan, uji klinis ini juga sudah ada standarnya dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.