Dua tahun sebelumnya, 2012, seorang pelayan berusia 28 tahun di Mesir sudah mau dimasukkan ke liang lahat. Ia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter setelah terkena serangan jantung di tempat kerjanya. Namun, ia urung dikubur karena dari balik kain kafan, para pelayat melihat pelayan itu bergerak.
Kembali pada tahun 2014, persisnya di Filipina, bayi perempuan berusia 3 tahun membuat kedua orangtuanya bisa berteriak bahagia setelah kembali hidup saat sudah berada di peti mati.
Terakhir, tahun 2007, seorang pria Venezuela berusia 33 tahun dinyatakan tewas karena kecelakaan. Namun, laki-laki bernama Carlos Camejo itu terbangun ketika hendak diautopsi.
Camejo terbangun persis saat tim forensik membedah wajahnya untuk memulai autopsi. “Rasa sakit itu tak tertahankan,” kenang Camejo.
Tim forensik yang menyadari Camejo masih hidup karena darahnya masih mengalir dari wajah, segera menjahit sayatan mereka sendiri.