Kamis: Sebentar-sebentar Lapor, Jadikan Saja Jokowi Ketum Golkar

Siswanto Suara.Com
Kamis, 30 November 2017 | 18:09 WIB
Kamis: Sebentar-sebentar Lapor, Jadikan Saja Jokowi Ketum Golkar
Pakar Hukum Tata Negara Margarito. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ahli hukum tata negara Margarito Kamis mengkritik sebagian pimpinan DPD Partai Golkar tingkat provinsi yang menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11/2017).

"Sebentar-sebentar lapor, sebentar-sebentar lapor, kan ada ketua umum Golkar (Setya Nonvanto), ada orang-orang hebat di Golkar," ujar Margarito di kompleks DPR.

"Kalau sebentar-sebentar ke Presiden, jadikan kan saja Pak Jokowi ketua umum Golkar saja," Margarito menambahkan.

"Saya ingin menegaskan ini serius, saya ingin menyarankan orang-orang jago di Golkar itu, sudahlah putuskan saja, demi Golkar demi bangsa ini jadikanlah Pak Jokowi jadi ketua umum Golkar," kata Margarito lagi.

Setelah menemui Presiden di Istana Kepresidenan, Bogor, puluhan ketua DPD menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

"‎Iya setelah bertemu Bapak Presiden Jokowi, para DPD I ketemu Pak JK," kata Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui telepon. Pertemuan dengan Jusuf Kalla berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.

Isi pembicaraan dengan Jusuf Kalla, antara lain seputar rencana musyawarah nasional ‎luar biasa untuk memilih ketua umum pengganti Setya Novanto.

"Intinya sama, kami kan biar ingin cepat selesai," ‎ujar dia.

Pertemuan dengan Jokowi tadi, kata Dedi, juga membahas perihal suksesi pemilihan ketua umum Golkar pasca Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi.

"Ini adalah inisiatif DPD I yang meminta bertemu Presiden. Kami melakukan pembicaraan yang diisi oleh 30 ketua DPD se-Indonesia. Di dalam tadi menyampaikan perkembangan situasi Golkar terkini," kata Dedi.

Jokowi, kata Dedi, memberikan perhatian terhadap Golkar -- partai pendukung pemerintah.

"Untuk itu Golkar harus menjaga soliditas, kemudian kekompakan diantara sesama keluarga besar, sehingga survive menghadapi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," ujar dia. (Julistania)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI