'Ayo Salat', Ajakan di Sela-Sela Perayaan Natal Gereja Kotabaru

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 27 Desember 2017 | 14:33 WIB
'Ayo Salat', Ajakan di Sela-Sela Perayaan Natal Gereja Kotabaru
Perayaan Ekaristi Malam Natal 1 2017 di Paroki Santo Antoinus Padua, Kotabaru, Minggu (24/12/2017). (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merayakan kerukunan dalam perbedaan, begitulah pesan Natal 2017 yang hendak disampaikan dalam perayaan ekaristi malam Natal di Paroki Santo Antonius Padua, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta.

Dalam perayaan malam Natal, Minggu (24/12) akhir pelan lalu, di gereja tersebut, warga setempat yang bukan umat Kristen ikut melakukan penjagaann.

Paroki itu, seperti dilansir Harian Jogja—jaringan Suara.com, Rabu (27/12/2017),  ramai dikunjungi umat Nasrani dari berbagai penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka berpakaian rapi, segar dan wangi. Suasana begitu penuh sejak sore hari. manusia membanjiri halaman gereja.

Sebagai langkah antisipasi, setiap yang hendak masuk area gereja diperiksa. Tasnya digeledah, pintu metal detektor wajib dilalui. Antrean pun mengular.

Personel Brigade Mobil Polda DIY juga menjaga pintu detektor. Tapi, personel Brimob bukan satu-satunya pihak yang berkewajiban memastikan Malam Natal berjalan aman.

Di antara orang-orang berseragam dengan potongan tubuh langsing dan tegap itu, terselip beberapa anggota organisasi masyarakat (ormas, yang juga memakai seragam kebesaran masing-masing) yang turut serta menjaga keamanan malam Natal.

Ada Paksi Katon dengan seragam khasnya, serba hitam dan ikat kepala; Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) dengan seragam lorang loreng; Forum Jogja Rembug (FJR) yang juga berpakaian hitam dan tentu saja Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang memakai seragam ala militer.

Baca Juga: 2018, Malware Lebih Ganas Diprediksi Muncul

Setiap ormas mengirim jumlah personel yang bervariasi, Paksi Katon dan FJR masing-masing menyumbang lima orang, FKPPI delapan orang dan Banser 13 orang.

Tugasnya macam-macam, ada yang mengarahkan jemaat untuk mengikuti barisan. Ada yang ikut polisi mengatur lalu lintas. Sebagian membantu orang yang hendak menyebrang.

Saat ekaristi Malam Natal 1 dimulai (malam itu ada tiga kali misa), beberapa di antaranya duduk melepas lelah dengan ditemani lantunan kidung Natal yang memberambat pelan di udara. Menimbulkan perasaan kudus yang sulit dimengerti.

Di saat yang bersamaan, di kejauhan terdengar azan magrib memanggil-manggil umat Islam agar segera bersembahyang.

Sejurus kemudian, seorang anggota Banser mengajak rekannya untuk menunaikan salat. “Ayo salat,” ucapnya sembari berlalu.

Tak ada ketegangan, orang-orang yang beragama Islam bisa santainya turut serta menjaga perayaan hari kelahiran Yesus Sang Penyelamat. Toleransi benar-benar terjadi dan bukan sekedar omongan kaum elit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI