Kunjungan Kenegaraan Bilateral Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan itu sekaligus menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade lalu.
"Kunjungan saya ke Afghanistan merupakan kunjungan Kenegaraan Bilateral pertama Presiden Republik Indonesia setelah hampir enam dekade. Terakhir, Presiden Sukarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961," tuturnya.
Kunjungan tersebut, ujar Presiden, dapat dimaknai sebagai komitmen kuat Indonesia untuk dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Afghanistan.
Indonesia juga berkomitmen untuk membangun perdamaian dan mendukung kesejahteraan bangsa Afghanistan.
Komitmen yang diwujudkan dalam pertemuan bilateral berlangsung secara hangat dan penuh rasa persaudaraan. Selain itu, kerja sama terkait pembangunan perdamaian di Afghanistan semakin dimatangkan kedua pihak.
"Indonesia dan Afghanistan akan meningkatkan berbagai kegiatan yang dapat membantu proses 'peace building' dan rekonsiliasi di Afghanistan," jelasnya.
Salah satu dukungan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan ditunjukkan dengan berlanjutnya pembangunan kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul. Rencananya, fasilitas kesehatan akan turut dibangun dalam kompleks tersebut pada 2018.
"Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan oleh masyarakat Afghanistan sejak tahun 2015," terangnya.
Kompleks IIC merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan. Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.
Baca Juga: Siswa Sering Kesurupan, Sebuah Sekolah di Bangka Diliburkan
Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kunjungan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan.
"Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan," ucap Presiden Ghani.
Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga dikatakan Ghani membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan.
"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," pujinya.