"Kebijakan kebebasan beragama di China dipuji oleh negara-negara Arab dengan memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyebarkan sejarah Islam di China kepada dunia," kata juru bicara IAC dalam pertemuan NPC itu.
Jin yang juga penanggung jawab IAC dalam kerja sama dengan negara-negara lain itu menyatakan bahwa China tetap menentang keras pengaruh paham garis keras dari luar.
"Anti-ekstremisme telah menjadi konsensus bersama negara-negara Islam. Ekstremisme telah merusak agenda politik mereka. Pola inklusif dan sejuk telah menjadi pemikiran utama dunia Islam," ujarnya. (Antara)