Saat Para Ketua Umum Parpol Antri Berebut Jadi Cawapres

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 29 April 2018 | 05:25 WIB
Saat Para Ketua Umum Parpol Antri Berebut Jadi Cawapres
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bahkan, tokoh yang akrab disapa Cak Imin itu juga telah meresmikan sejumlah posko Join, akronim dari Jokowi-Muhaimin.

Tokoh lain yang juga memasang baliho adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang oleh kadernya digadang-gadang menjadi capres dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.

Namun, kedua tokoh itu kalah atraktif dibandingkan dengan Muhaimin. Boleh dibilang tokoh yang akrab disapa Zulhasan dan Rommy itu masih malu-malu. Demikian juga dengan Airlangga.

Coattail effect Seorang politisi tentu sangat wajar berkeinginan mencapai posisi politik tertinggi, bukan hanya di internal partainya, tetapi juga di perpolitikan nasional.

Partai politik sendiri dibentuk memang untuk menggapai kekuasaan. Artinya, dengan mencapai posisi politik tertinggi, otomatis seorang politisi menggenggam pula kekuasaan.

Dengan demikian menjadi sangat aneh ketika seseorang terjun ke dunia politik tanpa mendambakan kekuasaan. Ini juga berlaku bagi ketua umum partai yang ingin meraih posisi sebagai presiden atau setidaknya wakil presiden.

Namun, tentu untuk mewujudkan keinginan itu banyak faktor yang harus diperhitungkan. Paling tidak berapa perolehan suara partainya dalam pemilu, berita kursi yang dimiliki di parlemen, berapa tingkat keterpilihannya, modal sosial dan modal kapital yang dimilikinya.

Mengacu pada prasyarat itu apakah berarti para ketua umum yang mengincar posisi cawapres itu merasa telah memenuhinya? Belum tentu.

Bisa jadi mereka, terutama ketua umum papol papan sedang "nekat" ingin menjadi cawapres, baik terang-terangan maupun malu-malu, punya sasaran lain yang lebih mendesak. Kalaupun kemudian terpilih sebagai cawapres dan menang, ya alhamdulillah.

Sasaran lain itu adalah mengangkat moral dan semangat jajaran pengurus dan simpatisan partainya untuk bekerja lebih keras guna meraih suara dan kursi parlemen sebanyak-banyaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI