Jadi Budak Seks ISIS, 3.000 Gadis Yazidi Belum Kembali

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Juni 2018 | 17:15 WIB
Jadi Budak Seks ISIS, 3.000 Gadis Yazidi Belum Kembali
Kaum Yazidi di Irak menyalakan api di luar Kuil Lalish, Dohuk, 430 kilometer dari Baghdad, untuk merayakan Tahun Baru Yazidi, 18 April 2017. [SAFIN HAMED/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baroness Nicholson, pendiri AMAR Foundation —organisasi nirlaba berbasis di Inggris yang memberikan pendidikan dan perawatan kesehatan di Timur Tengah— mengatakan bahwa agama-agama dunia harus segera mengakui keyakinan Yazidi.

"Kecuali ini dilakukan, mereka akan terus dianggap oleh beberapa orang sebagai penyembah setan, padahal itu salah. Tanpa pengakuan, seluruh agama di dunia seakan memberi persetujuan bagi gerombolan teroris untuk menyerang mereka,” tuturnya.

Nicholson mendesak komunitas internasional untuk memastikan Yazidi dapat kembali ke rumah dengan selamat, dan menawarkan mereka suaka jika mereka tidak bisa melakukannya.

"Penderitaan para perempuan dan gadis Yazidi yang dilakukan oleh teroris ISIS harus tetap berada dalam kesadaran publik dunia, selamanya,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI