Rabu (7/11) malam pekan lalu, Rumah Sakit Polri Tingkat I Rade Said Sukanto Kramat Jati menyerahkan tujuh jenazah korban Lion Air JT 610 yang telah teridentifikasi kepada keluarga.
Prosesi penyerahan dipimpin langsung oleh Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Komisaris Besar Polisi Edi Purnomo ke perwakilan Lion Air.
Pascapenyerahan surat kematian dari pihak RS Polri kepada perwakilan maskapai, Direktur ATC (Air Traffic Controller) Lion Air Group Kapten Dibyo Soesilo lanjut menyerahkan jenazah korban beserta surat kematian kepada keluarga.
Sebelum jenazah diserahkan, seorang pemimpin agama mengajak keluarga bersama pihak lain yang hadir saat itu untuk mendoakan korban.
“Kami meminta maaf kepada keluarga atas proses identifikasi yang membutuhkan waktu relatif panjang,” tutur Kombes Edi Purnomo.
Kapten Dibyo dari Lion Air Groups juga menyampaikan permintaan maafnya mewakili pihak perusahaan, dan mengatakan insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 telah menjadi pelajaran bagi pihak maskapai.
Kapten Dibyo turut menyebut Lion Air Group akan menanggung seluruh kebutuhan keluarga, termasuk membiayai proses pemakaman.
Dari tujuh jenazah yang diserahkan kepada keluarga, beberapa di antaranya langsung dibawa keluarga, dan rencananya akan dipulangkan dengan penerbangan tercepat.
Satu dari ketujuh jenazah yang akhirnya bisa dikenali itu adalah Rio Nanda Pratama.