"Mereka yang lulus sekolah dan lewat agensi, kita tak bisa pegang sangsi, karena itu kewenangan ketenaga kerjaan, ini kami sedang lacak kalau dari kampus atau sekolah ada terjadi maka kami akan cek detailnya program itu benar atau tidak," paparnya.
Sebelumnya perusahaan Taiwan mempekerjakan paksa ribuan mahasiswa asal Indonesia. Mereka dipekerjakan di sejumlah pabrik, termasuk pabrik lensa.
Kabar praktik kerja paksa itu pertama kali diberitakan media lokal Taiwan News. Di mana salah satu anggota parlemen Taiwan bernama Ko Chih-en melakukan investigasi praktik kerja paksa yang melibatkan enam universitas di sana.
Kontributor : Adam Iyasa