Kontroversi Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar, Misteri Sosok Pembegal Doa

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Februari 2019 | 07:50 WIB
Kontroversi Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar, Misteri Sosok Pembegal Doa
Fadli Zon [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari hati pasrah berserah

Memohon pertolonganMu

Kuatkanlah para pejuang istiqomah

Di jalan amanah

Fadli Zon

Parung, Bogor, 3 Februari 2019

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/10/2018). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/10/2018). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]

Disoal Menteri Agama

Puisi kontroversial Fadli Zon tersebut mengundang banyak komentar dari warganet biasa, hingga pejabat publik.

Bahkan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin , tak ketinggalan ikut mengomentari puisi di akun Twitter Fadli Zon tersebut.

Baca Juga: Siap Segera Kembali Melatih, Inter Milan Jadi Tujuan Utama Jose Mourinho

Dalam kolom komentar unggahan puisi di Twitter Fadli Zon, Menag Lukman melalui akun @lukmansaifuddin mempertanyakan siapa yang dimaksud  ‘kau’ dalam puisi tersebut.

 “Pak @fadlizon yang terhormat, agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yang dimaksud dengan ‘kau’ pada puisi tersebut adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar,” tulis Menag Lukman.

Tak hanya Menag Lukman yang dibikin kesal oleh puisi ciptaan Fadli. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid tampak kesal terhadap puisi Fadli.

Sama halnya seperti Menag Lukman, Alissa juga mempertanyakan sosok ‘kau’ yang dimaksud oleh Fadli dalam puisi itu.

“Pak, yang anda ‘kau-kau’-kan di sini siapa? Kiai Maimoen Zubair? Anda kan juga pernah salah dan anda minta maaf. Kepleset lidah Mbah Moen kesalahan manusiawi. Beliau ralat seperti anda ralat hoaks anda. Mengapa anda menuduh Mbah Moen membegal doa?” tanya Alissa di akun Twitter miliknya.

Alissa menilai, kalau sosok ‘kau’ yang dimaksud dalam puisi adalah benar Mbah Moen, maka Fadli sudah melampaui batas kewajaran. Terlebih, Fadli menyindir sosok Mbah Moen sebagai pembegal doa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI