Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari politisi Partai Demokrat. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief ditangkap polisi lantaran kedapatan menggunakan sabu di hotel mewah yakni Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.
Penangkapan Andi yang dikenal seringkali melontarkan pernyataan pedas ini tentu mengejutkan banyak pihak. Banyak rekan politisi yang tak menyangka Andi menjadi pengguna narkoba.
Tak sedikit pula politisi menyayangkan sikap Andi yang justru mencederai karier politiknya dengan memakai narkoba.
Berikut Suara.com merangkum beberapa respons dari politisi mengenai penangkapan Andi Arief.
1. Ferdinand Hutahaean

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengakui masih belum meyakini Andi tersangkut kasus narkoba. Ferdinand meyakini selama ini Andi tidak pernah memakai obat-obatan terlarang.
“Tetapi yang saya tahu selama ini Bang Andi tidak pernah makai obat-obatan begitu,” kata Ferdinand.
Partai Demokrat pun langsung menggelar rapat darurat guna membahas masalah penangkapan Andi Arief. Ferdinand mendapat tugas untuk mengecek kebenarannya dan mencari tahu kabar terkini Andi Arief di Polda Metro Jaya.
2. Guntur Romli
Baca Juga: Positif Pakai Sabu, Ini Kronologi Penangkapan Andi Arief di Hotel Peninsula

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyebut kasus penangkapan Andi Arief mengingatkannya dengan pasukan Nazi Hitler yang menggunakan sabu pervitin untuk bertarung. Kejadian ini pun disebut Guntur memiliki kesamaan dengan Andi Arief yang menggunakan sabu hingga ia bisa melontarkan pernyataan yang keras dan ngawur lantaran berada di bawah pengaruh narkoba.
“Demokrat diuntungkan dengan twit2 @AndiArief__ selama ini yg keras & ngawur yg bisa diduga kuat dalam pengaruh narkoba. Jadi ingat pasukan Nazi Hitler yang kejam karena pengaruh sabu pervitin,” kata Guntur melalui akun Twitter @GunRomli.
“Kalau benar ada kesengajan si @AndiArief__ ini berperan khusus & ‘berani mati’ tapi dengan pengaruh narkoba, maka ini cara Nazi Hitler menyusun pasukannya dengan nyekokin sabu jenis pervitin,” imbuh Guntur.
3. Arief Poyuono
![Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/04/29/51437-wakil-ketua-umum-partai-gerindra-arief-poyuono-di-jakarta.jpg)
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono menuding penangkapan Andi Arief merupakan bukti kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini menunjukkan Jokowi masih belum mampu memberantas narkoba hingga akhirnya bisa digunakan oleh politisi.
“Andi Arief Cuma jadi korban kegagalan pemerintah joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia. Peredaran narkoba sendiri bukannya makin menurun malah makin banyak di era Joko Widodo dan makin mengancam generasi Indonesia,” ungkap Arief.