Pernyataan Rommy Usai Ditahan KPK, Mengeluh Rutan Pengap hingga Sakit

Jum'at, 22 Maret 2019 | 17:10 WIB
Pernyataan Rommy Usai Ditahan KPK, Mengeluh Rutan Pengap hingga Sakit
Tersangka kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan di Kemenag, Romahurmuziy (tengah) bersama tersangka pemilik PT Jasa Promix Nusantara dan PT Secilia Putri, Sibron Azis (kiri) berjalan untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Suara.com - Mantan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy telah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

Sejak ditangkap pada Jumat (15/3/2019), Rommy langsung menjalani tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat tiba di Gedung KPK pada Jumat malam, Rommy enggan memberikan komentar apa pun kepada awak media perihal penangkapannya.

Barulah pada Jumat (22/3/2019), Rommy kembali ke Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka, dan mau memberikan komentar.

Berbagai pernyataan yang diutarakan oleh Rommy cukup mengejutkan publik. Berikut Suara.com merangkum pernyataan Rommy seusai ditetapkan sebagai tersangka.

1.   OTT Karena Followers Banyak

Rommy mengakui ia menjadi salah satu ketua umum partai yang memiliki cukup banyak followers di media sosial sehingga paling diburu. Hal itulah sekiranya yang menjadi alasan penangkapannya.

“Saya ini salah satu most wanted. Saat dilakukan operasi (OTT), dipilihkan ketua umum dengan followers terbesar di media sosial, begitulah kira-kira,” ungkap Rommy.

2.   Rutan Pengap Minta Diperbaiki

Baca Juga: Sampel Suara Romahurmuziy Jadi Pegangan KPK Ungkap Kasus di Kemenag

Rommy mengkritisi fasilitas rumah tahanan cabang k-4 milik KPK yang ditempatinya. Sepekan tinggal di rutan itu, Rommy menilai rutan memiliki sistem sirkulasi udara yag buruk sehingga tidak baik untuk kesehatan para tahanan.

Rommy meminta KPK agar segera memperbaiki fasilitas rutan yang ada. Menurutnya, anggaran yang dimiliki KPK cukup banyak sehingga tidak ada alasan untuk tidak memperbaiki fasilitas di rutan.

“Saya cuma mau pesan saja karena KPK masih banyak anggaran. Kan KPK serapan anggarannya rendah ya, paling tidak ventilasi itu ditambah supaya ruangan (sel tahanan) itu tidak sangat pengap,” kata Rommy.

3.   Minta Berobat Tak Digubris

Setelah sepekan mendekam di sel tahanan, Rommy telah mengajukan dua kali permohonan untuk menjalani pengobatan di rumah sakit. Namun, KPK hingga kini tidak merespons permohonannya itu.

Rommy menyebut dokter yang disediakan oleh KPK tidak mampu menangani penyakit yang ia derita. Atas alasan itu, Rommy meminta permohonan untuk menjalani pengobatan di rumah sakit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI