"Awalnya ingin mengatakan ekspos data, kami sangat menunggu secara ilmiah, secara akademis untuk saling membuka data," tambahnya. "Termasuk kita kemudian bisa membuktikan, apakah sihir saya, yang dituduhkan kepada quick count, selama ini salah atau tidak."
Namun, menurut keterangan Yunarto Wijaya, BPN tidak kunjung mengekspos datanya dan malah melakukan hal yang lain.
"Tapi yang terjadi kemarin, berbicara orasi politik pada level lebih banyak mengenai kecurangan. Ketika ingin membahas mengenai penghitungan yang bermasalah pun, situng yang dipermasalahkan," papara Yunarto Wijaya.
"Perlu diketahui, andai kata pun situng bisa dibuktikan bermasalah sebagai sebuah sistem, tetapi yang dinyatakan sah itu sebagai hasil rekapitulasi berjenjang. Ini yang saya tidak mengerti, ujungnya ini apa?" sambungnya.